Minggu, 20 Maret 2011

“Bermegah-meghan telah melalaikan kamu”

Hubbud dunya (cinta dunia) adalah gambaran tentang umat yang terpenjara dalam kekinian dan tidak punnyakeberanian alias “kerdil” dalam menatap masa depan.mereka tidak meminum alkohol, tetapi mereke menegak kebodohan sehingga mabuk,tidak mengenal jalan syariat. Mereka tidak memakan babi, tetapi melahap riba dan keserakahan duniawi sehingga do’a-do’anya terpasung!

Sungguh sebuah perangkap setan yang begitu halus, sebagaimana janjio setan bahwa mereka akan berusaha selalu menyesatkan anak cucu adam dengan selalu mengUpdate berbagai hal keburukan sehingga menjadi licin dan mudah di terima.

Dan nyatanya...ada banyak jalan,namun tak selalu manusia memilih untuk berjalan kedepan dan berbelok ke kanan.Bahkan... kadang seolah tak melihatatau manusia sendiri yang benci untuk melihat jalan kebenaran.Dia (manusia) banyak yang memilih untuk berjalan mundur dan berbvelok ke kiri hanya sekedar memenuhi kesenangan duniawi.

Tidak disangkal, bahwa bagaimanapun...manusia perlu akan dunia,karena Ia (dunia) adalah jembatan bagi para penyebrang,ia adalah perahu bagi para pelayar, dan ia adalah tempat dimana manusia harus tetap bertahan dalam sebuah pencarian akan hakikat kehidupan...

“sketsa kehidupan...dalam pandangan yang tak terbayang" Aku melihat ada banyak ruang

Banyak jalan...

Namun banyak tangan

Aku melihat ada banyak celah

Banyak duri...

Namun banyak kaki

Nyatanya,

Sudikah kau berlari?

Tanpa tau kata berhenti

Atau memilih tuk berjalan,

Sama...

Dan tak ada pemenang!

Rabu, 09 Maret 2011

kupersembahkan seluruh perjuangan ini.....


Dan inilah kehidupan.....
dalam hamparan harapan tanpa batas.
dalam segenggam cinta yang kian menggema...
di atas bumi pertiwi,
seolah dada terkoyak mengingat gempitanya.


kadang....aku merasa kegelapan kian mencekam,mengejar
dan merobek- robek setiap detakan nadiku
lalu kegelisahanku menggumpal bagai kabut pekat yang teramat mengerikan

dan karena kegelisahanku mengalir ke setiap penjuru aliran darahku, menjelma menjadi rintihan yang kian mendayu-dayu
merajut benang-benang bias assa...
mengadu.. dalam diamku

karena ku tau...selalu ada cintanya...
tak pernah alpa, tak pernah sirna

dan inilah kehidupan...
dalam gelombang pengabdian,
yang rindu akan muara bahagia
dan yang takkan bisa sempurna

Namun ada kasihnya...melahirkan fajar yang tak pernah tahu merunduk dan menyerah,
sebab mataharinya.... adalah Keimanannya
kupersembahkan seluruh perjuangan ini kepadaNYA
yang suci dan yang baqi,
pemilik tujuh pelata langit dan bumi....

teruntuk sahabatku...Unik Hanifah Salsabila.... selamat berjuang....
Babak baru
selalu begitu......
bukan,
bukan tak ada yang istimewa
justru itu,
selalu tak terduga

kau tau apa maksudku?
setiap geraknya adalah pusaka
adalah busur panah yang melesat tak terhingga
sempurna!!!
seperti apa yang kau tak pernah terbayang sebelumnya


Babak baru
episod baru....
ataun apalah namanya
rasanya....
seperti secangkir kopi
dan kau tau??
Oi.......
rasanya selalu begitu!!
selalu harus ada bumbu yang beradu
bergulat jika tak mau tercekat.

Berlari,jangan berhenti
karena...
ada saat dimana kita kan tau
tentang banyak hal,
tentang jalan hidup yang takkan pernah dapan menghentikan sang waktu
Tentang masa,
saat terlahir,dewasa,dan menjadi tua
karenanya...terus berlari,babak baru akan dimulai...
selalu menanti
seperti........
SECANGKIR KOPI
di pagi hari

...........RASA...............

Dalam hitungan hari-hari...

sore sepi menjadi saksi

merasakan sakit menggapai mimpi....

merasakan debaran_debaran dalam perjuangan

Ada dusta dalam beberapa tawa

ada luka yang berbalut suka

ada sebuah hati yang ku butuhkan......

kadang-kadang aku merasa....ini buka hidupku.....

tapi.....siapa yang mau tau???

toh bumi ini tak berhenti berputar karena teriakanku....

toh waktu takberhenti berlari karena tangisanku....

yang menyadari smua tawa..,smua tangis.....,smua suka....,smua derita...

hanya lorong kehidupan yang tak berhenti menawarkan tantangan dan pilihan...

membuatku berhenti meminum air kepahitan......

dan tersedak...... dalam....

Tuhan....

ajari aku tentang kesabaran....

tentang ketulusan.....

menjadi.....

Untuk menjadi besar......

harus ada kecil.....

kau tak pernah sadar...

atau tak mau menyadari..

hai!!!!!!!

kaya tak kan pernah ada tanpa miskin...

cinta tak kan ada tanpa benci....

yang maya ada karena nyata...

pun bahagia ada karena duka.....

hidup.....

mewarnai dan diwarnai....

memberi dan diberi.....

mencitai dan dicintai....

mengasihi dan dikasihi...

jangan berharap diberi jika tak memberi....

jangan berharap dikasihi jika tak mengasihi....

karena tak ada yang sia-sia....

tak ada yang tanpa makna...

tak ada yang alpa.....

olehNYA.....

DIA.... sang PENCIPTA....

·

Kamis, 03 Februari 2011

maaf.....

aku teringat akan syair muhammad al-qurazi....

"aku akan mewajibkan diriku untuk memaafkan setiap orang yang berbuat dosa.....

walaupun dia banyak melakukan kejahatan bagiku......"

"Atau akulah yang menyakiti???

dalam sepi...

tanpa kata....

Atau akulah yang harus dihakimi????"

tak sama dan takkan pernah sama...

walau ku paksa untuk itu...

namun rasa bukanlah kata

berubah manis tanpa ada isyarat nyata....

ku katakan bahwa benciku tlah menjadi pusaran duka yang teramat dalam

antara kawan dan lawan yang kadang tak terpisahkan...

namun adilkah atas sgala rasa yang tlah tertanam dalam...

yang kau utus dalam kebisuan

ku relakan walau ego serada tak sudi

namun.......

aku berharap....

surya yang hilang kan kembali....

Selasa, 09 Februari 2010

me

karena terbiasa dengan ketidak adilan, aku berjuang tuk mencoba adil.

karena trbiasa dengan kekerasan, aku berjuang tuk menekan kemarahan.

karena terbiasa dengan keterpurukan,aku berjuang tuk menghargai segala keputusan.

karena terbiasa dengan kegagalan, aku berjuang tuk meraih kemenangan.

karena terbiasa dengan kesedihan,aku berjuang tuk bahagiakan setiap orang...

karena pada nyatanya...ketidak adilan tlah mengajarkanku pada rasa tersakiti.

kekerasan tlah gagal mendidikku pada rasa menghakimi.

keterpurukan tlah menyadarkanku pada rasa di khianati.

kegagalan tlah mendobrak keyakinanku pada rasa yang ku sesali.

dan kesedihan...tlah mengingatkanku pada rasa tak dihargai.

dan tuk setiap rasa yang tlah menyatu dalam relung jiwa ini,bencilah sgala kebencian!!!

dan khianatilah rasa yang tak berbudi.